Membaca Saat Pandemi Coronavirus di Perpustakaan Digital

6 comments
Konten [Tampil]
Membaca saat pandemi coronavirus

Membaca saat pandemi Coronavirus bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi rasa bosan kita saat sedang berada dirumah saja. Walaupun kondisi di sekarang ini sudah bisa beraktifitas seperti biasa, tapi tetap saja dengan keadaan yang selalu harus berkaitan dengan protokol kesehatan tentu kita butuh pengalihan dari kegiatan yang itu-itu saja. Salah satunya dengan membaca.

Dengan keadaan yang pasti setiap orang mempunyai kegiatan yang berbeda-beda. Ada yang memperbanyak aktifitas olahraganya, yang seorang penulis menjadi lebih produktif dalam menghasilkan karyanya, dan begitu pun dengan yang hobi membaca. 

Pandemi menjadi salah satu yang menjadi pemicu perubahan membacanya kita, baik itu berefek  meningkatkan atau bahkan sebaliknya. 

Salah satu pemicu semangat membaca buku bisa meningkat adalah mereka yang mempunyai hobi membaca memanfaatkan fasilitas perpustakaan digital. Dimana perpustakaan digital di zaman sekarang ini tentu sudah sangat mudah di dapat hanya dengan menggunakan gadget yang kita miliki, maka kita sudah punya akses penuh ke pustaka digital tersebut. Bahkan setiap daerah juga punya perpustakaan digitalnya sendiri.

Sedangkan penyebab berkurangnya minat baca adalah karena salah satu faktor saat membeli buku tidak dalam kondisi yang sama lagi. Dalam arti jika ingin ke toko buku, kapasitas pengunjung yang dibatasi dan pembelian online yang tidak bisa senyaman dulu.

Baca juga :

Selama pandemi saat kita ingin membeli buku secara online, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Seperti  saat paket datang ke rumah, kita tidak bisa langsung membuka bungkusannya seperti biasa lagi, alangkah baiknya jika terlebih dahulu menyemprotnya dengan cairan disinfektan demi meminimalisir kontak langsung dengan barang/paket yang baru tiba.  Berbeda sebelum pandemi Covid-19 ada, kita dengan leluasa bisa membeli dan memesan secara online buku-buku yang kita inginkan tanpa harus memikirkan penyebaran virus dan sebagainya.

Dengan berbagai keadaan yang membuat kita tidak puas saat ingin membeli buku fisik, alternatif lainnya adalah membaca dengan memanfaatkan buku-buku pilihan yang ada diperpustakaan digital.

Membaca melalui aplikasi perpustakaan digital tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tergantung dari sisi mana kita melihatnya.


Manfaat membaca saat pandemi coronavirus

Manfaat membaca saat pandemi Coronavirus

  • Menambah wawasan. Dengan membaca kita bisa mencari informasi-informasi terbaru terkait Covid-19, seperti update kondisi terkini, perkembangan dan bagaimana cara mereka mengatasi gejala dari orang-orang yang dinyatakan positif, cara kiat-kiat melakukan isolasi mandiri yang seperti apa, dan semua itu tentu kita dapatkan dari membaca.
  • Membuka jalan pikiran. Setiap berita yang ada akan kita telusuri terlebih dahulu tentang kebenaran yang sebenarnya. Karena seseorang yang hobi membaca tidak akan menelannya mentah-mentah informasi yang tidak akurat.
  • Otak lebih sehat. Seperti halnya disaat kita hanya duduk diam tidak melakukan kegiatan apapun, tentu akan membuat badan rasanya jadi kaku. Begitu pun dengan otak. Tidak hanya badan, Otak juga butuh aktifitas cukup dengan cara membaca.
  • Tidak stres. Dengan kondisi di masa pandemi ini, membaca buku bisa menjadi salah satu alternatif untuk pengalihan stres pada diri kita sendiri. Apalagi yang hobinya memang membaca buku, tentu ini menjadi pilihan dengan membaca jenis buku yang menghibur, seperti komik-komik lucu misalnya.
  • Belajar dari orang lain. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik. Dari membaca kita bisa belajar dari pengalaman orang lain, misalnya cara bagaimana untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit. 
  • Semangat dan optimis. Walaupun dengan keadaan yang belum baik, tentu semangat dan optimis tetap harus ada. Salah satunya dengan membaca buku-buku motifasi akan membuat kita untuk tidak menyerah dalam kondisi apapun.
Membaca buku bisa dilakukan dalam bentuk apapun, baik itu dalam bentuk fisik dan digital. Menilik dari aktifitas dan pekerjaan setiap orang yang berbeda-beda dengan kesibukan yang bisa saja membuat kita tidak sempat membaca buku. Maka dengan adanya perpustakaan digital tentu sangat membantu para pekerja seperti kita untuk tetap bisa melakukan hobi, apalagi dengan kondisi membaca buku saat pandemi corona virus, tentu kita harus lebih berhati-hati untuk memegang langsung bukunya. 

Baca juga :

Pilihan membaca buku pun selama pandemi Covid-19 menjadi tidak terbatas jika kita memanfaatkan perpustakaan digital yang ada. Selain karena mengurangi beban bawaan di dalam tas, tentu kita juga bisa membaca dimanapun dan kapanpun, tanpa repot-repot harus membawa dan membuka buku. Dan lagi secara tidak langsung kita sudah membantu lingkungan dan polusi karena aktifitas penebangan pohon 

Keuntungan membaca buku dengan perpustakaan digital

1. Mudah dibawa kemana saja (praktis)
2. Tidak menambah beban bawaan dalam tas (hemat ruang)
3. Tidak perlu membawa banyak tumpukan buku
4. Baca buku hanya dengan sekali klik
5. Gratis. Jika pun ada yang berbayar, harga menjadi terjangkau dan lebih ekonomis
6. Menyelamatkan lingkungan

Saat sedang dalam perjalanan, kita bisa lebih leluasa membuka gadget lalu tinggal memilih pilihan-pilihan buku yang ada untuk kita baca. Berbeda dengan membawa buku fisik yang membuat kita harus repot membawanya.

Tentu saja setiap orang punya pilihannya masing-masing. Ada yang lebih menikmati baca ebook dan buku fisik. Kalau aku pribadi lebih kepada situasi dan kondisi, baru aku akan memanfaatkan baca buku ebook selain karena praktis tadi, juga mudah dibawa kemana-mana.

Perpustakaan digital saat pandemi

5 Aplikasi Perpustakaan Digital

1. iPusnas 

iPusnas adalah aplikasi perpustakaan digital persembahan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Membaca melalui iPusnas kita bisa memilih mau membaca secara offline atau online jadi selain banyak pilihan buku bahkan di iPusnas buku-buku terbaru pun sudah ada dan kita tidak usah merasa minder. Dengan pinjaman buku dalam satu hari hanya boleh tiga buku dan  lama pinjaman lima hari.

2. iJakarta

iJakarta atau yang sering disingkat dengan nama iJak adalah platform perpustakaan digital milik pemerintah provinsi DKI Jakarta. Ngomong-ngomong iPusnas dan iJak ini saling melengkapi loh. Jika buku yang kita cari tidak ada di iPusnas pasti akan ada di iJak, begitu pun sebaliknya.

3. iJogja

iJogja adalah aplikasi perpustakaan digital yang dimiliki oleh Badan perpustakaan dan Arsip wilayah Yogyakarta.

4. iPustaka Aceh

Aceh sekarang juga sudah bisa membanggakan diri karena sudah memiliki aplikasi pustaka digital yang bisa diakses oleh siapa saja. Aplikasi yang diluncurkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan wilayah Aceh pada tanggal 3 Desember 2018 lalu ini mempunyai tujuan yang hampir sama dengan pustakan digital lainnya ingin mempermudah akses pembacanya untuk bisa lebih mudah membaca.  Apalagi membaca saat pandemi coronavirus ini tentu menjadi sangat terbatas. 

5. iBI Library

Perpustakaan digital iBI Library persembahan dari lembaga Bank Indonesia. Tidak berbeda jauh dengan lima aplikasi perpustakaan digital lainnya, iBI Library juga mempunyai fitur yang juga hampir sama dengan yang lainnya. 

Dari ke lima pilihan perpustakaan digital di atas, masing-masing memang diluncurkan dan dimiliki oleh pemerintah masing-masing dan bahkan lembaga tertentu. Walaupun demikian, kita yang berada di luar daerah tersebut tetap bisa meminjam buku di aplikas-aplikasi tersebut. Karena memang pustaka digitalnya ditujukan untuk umum dan siapapun bisa mengaksesnya. 

Perpustakaan digital juga mempunyai fitur dan fungsi yang hampir sama satu sama lain. Kalau aku pribadi baru pernah menggunakan iJak dan iPusnas saja. Dan Alhamdulillah sampai sekarang masih betah pada dua aplikasi tersebut. Karena selain memang membuat betah dengan pilihan buku yang beragam juga bisa menghemat pengeluaran. Apalagi membaca saat pandemi coronavirus seperti saat ini tentu butuh pikiran yang cerdas agar bisa lebih menghemat pengeluaran.
Kalau slogan aku sih, "Membaca tetap lanjut. Pengeluaran di stop dulu. Yang penting stok bacaan tidak pernah kosong."

Membaca adalah satu-satunya tempat proses untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Apalagi dalam keadaan pandemi sekarang ini, membaca saat pandemi Coronavirus tentu menjadi poin penting, bagaimana kreatifitas kita saat mencari dan menerima imformasi agar tidak ketinggalan. 

Related Posts

6 comments

  1. ada lagi mba aplikasi gramedia digital. sebulan biayanya 89ribu itu bisa untuk 5 device, jadi kalau patungan bisa 18rb perorangnya. di blogku ada ngebahas perbedaannya ipusnas dan gramedia digital. enak gramedia digital sih menurutku soalnya bookmarknya gak dibatesin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gramedia digital kan semacam toko buku sekaligus bacaan digital dr group gramedia kan yak, soalnya aku ada pake juga sih..
      Dan setahuku gramedia digital bukan perpustakaan, hehehe
      Kalau aku sih, masing-masing ada enak dan enggak nya juga, aku pro deh sama dua2 nya, wkwkwkwk

      Delete
  2. membaca saat pandemi Coronavirus tentu menjadi poin penting, bagaimana kreatifitas kita saat mencari dan menerima informasi agar tidak ketinggalan. Like this mba

    ReplyDelete
  3. Akupun penikmat ipusnas dan ijakarta.. Ebook disana termasuk komplit menurutku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyess akupun..
      Cucok banget yg nyari gratisan dan legal yaa :)

      Delete

Post a Comment