Mengenal Lebih Dekat Kearifan Lokal Aceh Bersama IndiHome

Konten [Tampil]

Ada banyak cara untuk bisa mengenal lebih dekat warisan kearifan lokal Aceh dimanapun kamu berada. Apakah kamu yang sedang menetap di luar Aceh sekalipun dengan terbentang jarak yang jauh akan tetap bisa mengenalkannya kepada anak-anak kelak.

Setiap daerah pasti punya sebuah tradisi dari kearifan lokal masing-masing yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi dari setiap daerahnya. Sebuah tradisi yang melekat pada suatu daerah yang menandakan sebuah kekhasan yang diturunkan oleh nenek moyang mereka. Termasuk daerah Aceh sendiri.

Provinsi Aceh yang terletak di ujung Pulau Sumatra merupakan sebuah provinsi yang memiliki 13 suku dan 11 bahasa daerah. Aceh dikenal dengan mayoritas penduduknya yang beragama islam. Jadi tidak perlu heran kalau daerah Aceh dijuluki sebagai Serambi Mekkah.

Jika kamu sedang berkunjung ke Aceh pada suatu waktu dan melihat ada berbagai tradisi yang akan kamu saksikan, jangan heran. Dengan 13 suku yang dimiliki ada berbagai macam tradisi adat daerahnya yang sudah diturunkan oleh nenek moyang mereka yang masih bisa kita saksikan hingga sekarang.

Mengenal kearifan lokal Aceh lebih dekat

Mengenal Kearifan Lokal Aceh dengan Tradisi Adat dari Para Leluhur

Tradisi adat Aceh diturunkan oleh para leluhurnya karena suatu hal seperti sedang merayakan sesuatu, mengucap syukur akan apa yang diperoleh dan masih ada beberapa hal lainnya sehingga munculnya sebuah tradisi.

Walaupun Aceh lahir dengan berbagai suku dan beberapa tradisi yang masih melekat, Islam yang menjadi mayoritas agama masyarakatnya pun tidak jauh-jauh dari tradisinya. Karena setiap tradisi adat di adakan ajaran-ajaran islamnya pun ikut menyertai di dalamnya.

1. Peusijuek

Peusijuek merupakan salah satu tradisi adat atau upacara yang masih akan kamu temui hingga sekarang di Aceh. Biasanya dilakukan tradisi peusijuek karena seseorang atau sebuah keluarga ingin mengucap rasa syukur atas apa yang mereka peroleh. 

Biasanya peusijuek ini akan kamu temui jika sebuah keluarga atau seseorang mempunyai rumah baru, mempunyai kendaraan baru, lulus perguruan tinggi, di acara pernikahan dan lain-lain.

Dalam proses pelaksanaannya, acara peusijuek dipimpin langsung oleh tokoh agama baik laki-laki dan perempuan yang dihormati karena ilmu agamanya.

Rangkaian acaranya pun berupa doa bersama untuk memohon keselamatan, kesejahteraan dan keberhasilan dalam memperoleh sesuatu serta sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

2. Meugang atau Makmeugang

Meugang atau Makmeugang merupakan sebuah tradisi yang bisa kamu saksikan langsung di saat satu hari sebelum bulan Ramadhan, hari raya Idul Adha dan Idul Fitri berlangsung. 

Meugang atau Makmeugang ini adalah sebuah tradisi di mana sebelum dimulai bulan puasa dan hari raya setiap daerah menyambut suka cita dengan menyembelih hewan kurban seperti sapi dan kambing. Yang kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Selain dibagikan, beberapa hewan yang disembelih akan dimasak dan dibawa ke masjid untuk disantap bersama-sama dengan para jama'ah.

Hingga sekarang tradisi adat yang dimulai dari semenjak pemerintahan Sultan Iskandar Muda ini masih mengakar pada kehidupan masyarakat Aceh yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena sudah memberikan rezeki.

3. Kenduri Beureuat

Kearifan lokal Aceh satu ini akan bisa kamu temui dan dilaksanakan pada bulan Syakban pada kalender Hijriyah. Bulan Sya'ban di Aceh dikenal dengan bulan Khanduri Bu yang artinya acara nasi.

Kenduri Beureuat ini akan dilakukan di masjid, mushala, atau tempat-tempat pengajian selepas maghrib dan isya. Di mana masyarakat setiap kampungnya membawa hidangan sepaket dengan lauk-pauknya dalam sebuah wadah. Yang nantinya hidangan ini akan disantap bersama-sama untuk menikmati berkah di bulan Sya'ban sebagai bentuk rasa syukur.

4. Sumang (Larangan)

Adat Sumang berasal dari dataran tinggi Gayo di Kabupaten Aceh Tengah tepatnya di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Lues. Suku Gayo di Aceh terkenal akan adatnya yang kental yang masih melekat dengan beberapa budaya daerahnya, salah satunya Sumang.

Sumang atau dikenal dengan larangan adalah sebuah aturan yang berkaitan erat dengan pergaulan masyarakat saat berinteraksi dengan yang bukan mahramnya antar laki-laki dan perempuan yang sesuai dengan syariat Islam.

Ada empat Sumang atau larangan yang harus dipatuhi yaitu 

  • Sumang Penengonen (dari penglihatan), dimana pria dan wanita dilarang melihat dengan rasa syhawat
  • Sumang Perceraken (Perkataan), pria dan wanita harus menjaga lisannya dari kata-kata yang tidak pantas
  • Sumang Pelangkehan (Perjalanan), pria dan wanita tidak boleh berjalan dengan yang bukan muhrimnya
  • Sumang Kenunulen (Kedudukan), pria dan wanita dilarang duduk ditempat yang dapat menimbulkan kecurigaan untuk berbuat yang tidak baik

Adapun tujuan dari adat Sumang ini adalah untuk menghindari pergaulan bebas dan perzinahan dari pria dan wanita yang bukan muhrimnya.

5. Uroe Tulak Bala

Uroe Tulak Bala adalah bagian dari tradisi masyarakat Pantai Barat Selatan Aceh yang dilakukan setahun sekali. Upacara ini dilakukan pada saat hari rabu akhir di bulan Safar. Karena Tolak Bala juga mempunyai sebutan ain yaitu Rabu Abeh (rabu akhir).

Upacara Uro Tulak Bala dilakukan dan diyakin dapat menolak bala atau musibah yang datang pada bulan Safar, karena masyarakat percaya pada bulan tersebut Allah SWT sedang menurunkan berbagai bentuk bala ke bumi.

Adapun upacaranya berlangsung di Pantai dengan dilakukan rangkaian berdoa bersama. Hingga sekarang upacara Tula Bala masih diyakin oleh msyarakat setempat.

6. Sawah Suku Kluet

Upacara yang dilakukan di sawah oleh beberapa petani yang sedang mengerjakan lahan pertaniannya. Dari setiap prosesnya, dari awal benih padi, menanam, hingga masa panen berlangsung. 

Upacara adat satu ini berasal dari suku Kluet yang berasal dari beberapa daerah yang ada di wilayah Kabupaten Aceh Selatan.

Adapun tujuan diadakan upacara Ssawah ini adalah sebagai bentuk rasa syukur petani atas berkah panen yang diberikan oleh Tuhan dari mulai benih padi, menanam, hingga masa panen yang mereka peroleh nantinya.

Melihat dan Menikmati Kebersamaan dari Berbagai Tradisi Adat Aceh Bersama IndiHome

Mengenal kearifan lokal Aceh perlukah buat mereka yang tidak lagi menetap dan bertempat tinggal di Aceh?

Pada dasarnya dimanapun kamu tinggal, jangan sekali-kali pernah untuk melupakan asal dimana kamu dilahirkan. Karena tanah kelahiran adalah sebuah bentuk kebanggaan tersendiri dan harapan orang tua akan anak-anaknya untuk menjaga tanah leluhurnya, warisannya.

Sekarang ini orang-orang sangat mudah bepergian karena sebuah alasan; pekerjaan misalnya, bagi perempuan mengikuti jejak suaminya hingga mau nggak mau keluar dari daerah asalnya misalnya. 

Walaupun demikian satu persatu orang datang dan pergi, kemudian lahir generasi-generasi baru tidaklah membuat sebuah daerah dilupakan begitu saja. Apalagi di zaman sekarang dengan berbagai macam perkembangan teknologi dan kemudahan yang semakin canggih membuat aku, kamu dan mereka yang berada di luar tanah airnya sekalipun tidak mudah lupa begitu saja.

Bersama internetnya Indonesia kamu bisa mengakses semua informasi yang kamu butuhkan tanpa terkecuali hanya dalam sekali duduk tanpa harus mendatangi tempat-tempat yang kamu butuh informasinya.

Begitu pun dengan berbagai macam tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki Aceh, masyarakat Aceh yang tinggal di luar Aceh pun masih bisa melihat dan menikmati kebersamaan mereka secara virtual setiap kegiatan upacara yang dilakukan. 

Dari jauh mereka juga tetap bisa mengenalkan berbagai macam budaya dan adat Aceh kepada anak dan cucunya akan keindahan dan keunikan yang dimiliki oleh daerah tanah lahirnya tersebut.

wifi IndiHome akses tanpa batas

IndiHome Kemudahan Akses Informasi Tanpa Batas

Bersama Telkom Group dan produk-produk internetnya Indonesia dimanapun dan kapanpun kamu bisa mengakses informasi apa saja yang kamu butuhkan tanpa batas yang bisa kamu lakukan di rumah, di kantor, bahkan di saat kamu sedang melakukan perjalanan.

IndiHome sendiri merupakan salah satu layanan dari Telkom Group yang mempunyai paket layanan berbagai informasi data berupa internet, saluran telepon, hingga tayangan TV berbayar.

Sedangkan internet rumah adalah salah satu layanan IndiHome yang menggunakan jaringan fiber optik yang tersebar ke seluruh dunia, hingga sangat memudahkan kamu mengakses informasi tanpa batas.

Kini IndiHome hadir dengan menawarkan berbagai pilihan paket internet dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Yang menariknya dari IndiHome adalah selain kecepatannya, kini IndiHome saat diakses jadi lebih stabil dan tetap bisa diakses dalam kondisi cuaca apapun.

Dengan hadirnya IndiHome tentu akan sangat membantu dalam mempertahankan berbagai tradisi adat Aceh yang dimiliki oleh berbagai daerah Kabupatennya. Menjaga informasinya agar tetap utuh, hingga saatnya untuk diwariskan ke generasi selanjutnya. 

Dengan begitu dimanapun dan kapanpun semua masyarakat Aceh bisa tetap menikmati indahnya kebersamaan kearifan lokal Aceh dari jarak jauh.

Related Posts

8 comments

  1. Akhirnya jadi tau beberapa tradisi adat di Aceh, semoga akan terus bertahan di era berkembangnya zaman ya kak.

    ReplyDelete
  2. Aku pengguna Indihome juga nih.. si merah yg paling top di kota ku

    ReplyDelete
  3. tradisi dari aceh ternyata banyak sekali ya, aku baru tau sejak baca artikel ini

    ReplyDelete
  4. IndiHome memang selalu terdepan dalam dunia internet. Bisa baca keragaman budaya lokal Aceh karena adanya internet IndiHome, kereen banget IndiHome memang banyak menyatukan kita.

    ReplyDelete
  5. Aih beragam lokal budaya Aceh bikin aku terkesan, Mba, aku pun punya kakak ipar Aceh, dan aku juga pakai Indihome hehehe

    ReplyDelete
  6. Wow! Aceh itu unik dan menarii ya🤩 belum lagu alamnya yangvpasti indah banget. Jadi pengen ke sana deh

    ReplyDelete
  7. Banyak juga ya ternyata tradisi dan upacara adat di Aceh. Ternyata kaya sekali negara kita dengan budaya. Dan dengan adanya Indihome, kita bisa dengan mudah mengakses segala informasi yang kita butuhkan ya

    ReplyDelete
  8. banyak banget ya kearifan lokal Aceh ini, sayang gak sertain fotonya Mbak sebagai pelengkap, tapi bisa langsung Googling doong kan pakai IndiHome ini internetnya di rumah :)

    ReplyDelete

Post a Comment