Wawancara Penulis Tujuh Hari untuk Keshia, Inggrid Sonya

Konten [Tampil]

Halo , setelah sekian lama akhirnya bisa update lagi dipostingan wawancara penulis atau kalau ditopik kubikel lebih tepatnya Ask Author.

Ayooyoo, coba tebak kali ini aku bajak penulis dari buku apa dan siapa?? Ada yang bisa nebak?

Wawancara penulis novel Inggrid Sonya

Yuhuuu, kali ini aku membajak salah satu penulis favoritku nihh, Inggrid Sonya. Pasti sudah pada kenal dan nggak asing dong sama namanya. Yuup kak Inggrid salah satu penulis Indonesia yang dari setiap novelnya selalu menginspirasi dan yang pasti bikin baper, hehehe. 

Sudah pada baca dong pastinya, postinganku tentang review buku Tujuh Hari untuk Keshia dipostingan sebelumnya?

Alhamdulillah beberapa waktu lalu saat aku lagi baper-bapernya sama Sadewa dan Keshia, aku berkesempatan buat tanya-tanya dikit (beneran dikit loh) seputaran bagaimana awal novel Tujuh Hari untuk Keshia ini terbit dan harapan kak Inggrid buat pembaca setelah membaca novel yang bikin mata sertiap pembaca sampe bengkak sebengkak-bengkaknya, wkwkwk.

Atau ada nggak sih diantara kalian yang nggak mewek pas baca kisah hidupnya Keshia? Beneran ada?? *jujur, aku beneran penasaran*.

Karena jangankan kita yang hanya sekadar membaca doang aja bisa mewek, kak Inggrid sendiri juga ada di satu bagian nangis juga loh. Nah loh 😄 padahal penulisnya loh ini. Yang menentukan segala takdir dan keajaiban dari setiap karakter tokohnya. Ibaratnya kita makhluk hidup punya Sang Pencipta (Tuhan), nah dibuku THuK juga mereka punya Tuhannya ya itu kak Inggrid, hehehe (ini cuma untuk sekadar ibarat lohh ya, jangan dianggap serius loh. Ntar viral pula *duhh).

Penasaran dong adegan apa yang membuat penulisnya juga bisa ikutan nangis dan sedih. Kuyy simak hasil tanya-tanya aku dengan beliau berikut;

Wawancara Penulis Novel Tujuh Hari untuk Keshia

Seperti biasanya, hal pertama kali yang aku tanyakan adalah kok bisa nulis cerita tentang itu. Ini pertanyaan yang sering muncul sih di aku. Asal setiap selesai baca buku bagus (berdasarkan pendapatku ini ya) pasti pertanyaan ini akan muncul.

Pertanyaan pertama

Aku     :  "Apa yang memotivasi kak Inggrid saat mau mulai nulis kisahnya Keshia dan Sadewa?"

Kak Inggrid Sonya     : "Lewat buku ini, aku ingin menyampaikan hal-hal yang selalu gagal aku katakan ke Ayahku sendiri."

Aku pas baca jawabannya kak Inggrid yang pertama ini langsung spechless dong.  Terus kepikiran sama Ayahku sendiri. Yeaa hampir rata-rata yang aku kenal atau tau sosok Ayah tuh lebih sering tidak menampakkan kasih sayangnya mereka tu secara terang-terangan, lebih ke tindakan sih seringnya. 

Ntah sama seperti Sadewa juga yang lebih banyakan gengsinya atau terlalu mikirin egonya. Ntahlah, hanya Tuhan dan sang Ayah yang tau. Dan mungkin karena faktor Ayah yang seperti itu, membuat si anak jadi sungkan untuk menyuarakan kasih sayangnya lewat kata-kata. 

Aihh kok aku jadi sok tahu gini sihh 😅 oke-oke abaikan. 

Lanjut ke pertanyaan selanjutnya.

Pertanyaan kedua

Aku     : "Apa ada kendala atau kesulitan saat sedang proses menulis THuK kak?"

Kak Inggrid Sonya     : "Kendalanya pas revisi. Aku bongkar ulang lagi naskah ini. Jadi terbitnya agak lama."

Berhubung akunya juga nggak ngikutin ceritanya di WP gimana dan kapan tamatnya disana, jadi aku nggak tahu persis sih berapa lama yang dimaksud kak Inggrid dan pembaca yang menunggu buku THuK ini terbit, hehehe. Lebih tepatnya sih nggak tahu, karena ditahun 2019 itu aku lagi vakum sama wp, dimana masa akunya lagi badmood banget sama wp (jangan tanya kenapa ya guys, hehehe). Tetap ada alasan dan pembelaan diri ya aku ini 😂

Pertanyaan ketiga

Aku      : "Saat proses nulis, seperti pembaca yang hampir rata-rata pasti pada mewek alias menangis plus bikin mata bengkak. Kak Inggrid pas nulis novel THuK ada nangis juga nggak sih?

Kak Inggrid     : "Aku nangis cuma disatu bagian. Pas Sadewa ngasih Keshia Martabak dan betulin kipas anginnya. Soalnya adegan ini terinspirasi dari Ayahku sendiri."

Waahhh kak Inggrid sungguh terlalu. Aku nangis sesengukan dengan plusnya mata bengkak hampir di semua alur cerita dari bagian hampir-hampir dekat sama kecelakaan sampe ending. Lah kak Inggrid cuma di dua adegan itu?? Luar biasa.

Aku kalau di dua itu terharu doang sihh, wkwkwk. Lebih ke apa ya, senangnya sama interaksi mereka yang mulai ada perubahan tapi bikin gemes juga, greget sih tepatnya.

Nah teman-teman yang sudah baca novel THuK nangisnya pas adegan mana? Share dong.

Oke. Kita lanjut..

Pertanyaan keempat

Aku     : "Aku penasaran. Walaupun nggak baca ceritanya yang versi WP, tapi kebanyakan yang bilang kalau di WP seperti perkembangan karakter malaikat maut dan juga hubungannya River dan Keshia itu disana ada. Nah kenapa diversi bukunya malah kurang, bahkan genre romance-nya itu kurang banget. Malah nggak terasa di aku 😂

Apakah karena faktor halaman atau karena kak Inggrid mau fokus ceritanya ke hubungan Ayah dan anak saja?"

Kak Inggrid     : "Iya, aku sengaja buang romancenya karena aku ingin hubungan Keshia fokus ke Ayahnya."

Hmm, pantes yaa. Genre romance tuh kalau di aku sudah mendarah daging gitu. Jadi kalau ada yang kurang pasti bakal kerasa. Apalagi kan dikover buku bagian belakangnya tuh sudah ditulis romance 18+ loh. Syok dong aku pas mau baca nih buku.

Dan ternyata bukunya nggak se-18 plus-plus loh teman, wkwkwk. Masih aman lah kalau mau dibaca. 

Untuk si malaikat mautnya aku jujur masih tanda tanya sih ini. Misterius sih dia. Apalagi ada karakter tokoh lain yang muncul, hanya saja nggak dijelaskan secara rinci siapa dan ngapain mereka muncul. Kayak semacam numpang lewat untuk meramaikan tugasnya si Jack kali yaa, hehehe.

Justru buku ini walaupun dari sisi romance dan malaikat mautnya nggak dikulik lebih dalam tetap nggak mengganggu alur ceritanya kok. Tetap asik dan seru gitu loh baca kisah Keshia dan Sadewa 😍 Karena hubungan Ayah dan anak dibuku ini tuh lucu, gemesin. Tipe-tipe sayang tapi sok gengsi. Iya nggak sih 😅

Pertanyaan kelima

Aku     : "Apa yang kak Inggrid harapkan dari pembaca setelah membaca THuK?"

Kak Inggrid     : "Nggak muluk-muluk. Aku cuma berharap mereka terhibur dengan kisah lucu ini, wkwkwk. 

Walahh jawabannya diluar prediksiku, heheh. 

Pas awal baca buku THuK ini aku ngerasa gemas dan lucu memang, tapi begitu masuk bagian kecelakaan dan semua perlakuan dan perhatian Sadewa aku malah jadi nangis, dan akhirnya lupa deh sama adegan lucu-lucu yang ada dibagian awal-awal itu. Jadinya malah fokus sama kesedihannya Sadewa yang sedang memperjuangkan dan memanfaatkan waktu yang ada sebak-baiknya.

Teman-teman yang baca ada yang ngalamin hal yang sama kayak aku nggak sih? (Biar aku ada temannya gitu).

Oke, kita lanjut ke pertanyaan terakhir ya. 

Pertanyaan terakhir 

Aku     : "Tiga kata untuk novel THuK!"

Kak Inggrid     : "Waktu, kesempatan dan kehilangan"

Setuju sih. THuK mengajarkan kita tentang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selagi ada. Karena waktu tidak ada yang tahu kapan akan berakhir. Lain mah kalau si Sadewa. Sisa waktunya dia tau. 

Tentang kesempatan dan juga kehilangan. Jangan sampai penyesalan datang diakhir karena kita belum melakukan apa yang sangat ingin kita lakukan. Tapi karena satu dan lain hal kesempatan itu pergi tanpa sepengetahuan dan kita sadari.

Nah, gimana? 

Itu dia beberapa pertanyaan yang setelah membaca buku THuK muncul di kepalaku yang terus meronta-ronta minta ditanyakan ke penulisnya, hehehe

Identitas penulis

Identitas Penulis 

Biar makin lengkap aku tambahin profilnya penulis ya. Walaupun kalian punya bukunya juga, ya nggak papa lah biar tulisan makin panjang, wkwkwkwk *ada maksud terselubung ternyata 😂😂

Jadi kak Inggrid Sonya ini lahir 17 Juni 1997 loh (ternyata tuaan aku ya, heheh. Aku sok-sokkan manggil kak pula 😄 belum siap menerima kalau sudah mulai menua). 

Selain buku Tujuh Hari untuk Keshia, kak Inggrid sebelumnya juga sudah menerbitkan buku lainnya juga loh. Ceritanya juga asyik? Tentu saja. Aku mengakui itu. Hampir keseluruhan ceritanya kayak punya magic gitu. Bahkan bukunya yang kolaborasi bareng penulis Jenny Thalia F juga nggak kalah seru untuk diikuti.

Daftar buku-bukunya Inggrid Sonya yang sudah terbit

  1. Wedding with Converse (Terbit 2015)
  2. Revered Back (Terbit 2015)
  3. Nagra & Aru (Terbit 2019) Novel kolaborasi dengan Jenny Thalia F
  4. Tujuh Hari untuk Keshia (Terbit 2019)
  5. Say Hi (Terbit 2020)

Sayangnya baru satu buku kak Inggrid yang sudah aku review dan satu book quotes dari bukunya Revered Back, yang lainnya belum. Ditunggu saja ya.

Media Sosial Inggrid Sonya 

Nggak sah rasanya kalau aku nggak ngeshare akunnya penulis sekalian kan. Jadi jangan lupa follow akunnya penulis juga ya, biar kalian tahu update terbaru dari karya-karyanya beliau.

Instagram     : @inggridsonya

Wattpad        : @inggridsonyaaa

Gimana-gimana?

Semoga apa yang aku tanyakan kepada kak Inggrid mewakili juga dari tanda-tanya yang muncul dibenak kalian setelah membaca buku THuK ya teman-teman dan semoga semuanya terjawab. 

Ehh kalau-kalau ada pertanyaan tambahan yang ingin kalian tanyakan juga boleh loh tinggalin jejak pertanyaan kalian dikolom komentar. Siapa tahu kan kak Inggrid lagi ada waktu luangnya mau menjawab langsung disini, heheheh. Atau ntar aku bantu tanyain deh sama beliaunya.

Semoga postingan ini sekaligus membantu rasa penasaran kalian terjawab juga, yeayyy.

Ehh betewe adakah dari teman-teman yang ingin merekomendasikan penulis novel apa dan siapa lagi yang ingin aku wawancara di kategori wawancara penulis di Kubikel Bookish?? Jika ada jangan lupa tinggalkan jejak teman-teman dikolom komentar bawah ya.

See You...

#Hapyblogging

Related Posts

Post a Comment