Book Review | Perfect Illusion - Flara Deviana

4 comments
Konten [Tampil]

Judul Buku : Perfect Illusion
Penulis :  Flara Deviana
Penyunting : Haykal B
Desain Sampul : ARTpunq
Penata Isi : DonART
Penerbit : Coconut Books
Tebal Buku : 376 halaman
Cetakan Pertama, April 2019
ISBN : 978-602-5508-79-0

B L U R B

Hanya sebatas ilusi…

Kata itu selalu dilontarkan Alby setiap kali dia ditanyai tentang cinta. Dia selalu menginginkan wanita yang hanya sebatas angan. Setiap kali hatinya jatuh pada satu wanita, maka dengan sadis wanita itu akan jatuh hati pada orang lain, termasuk pada sang kakak, Ardiaz Bagaskara.

Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang wanita yang mengajarkan tentang arti ilusi seutuhnya…

Baca Juga 

K I L A S    B A L I K

“Aku sedang meninggalkan pekerjaanku sebagai pencari berita. Aku sedang bekerja sampingan sebagai seorang aktris, berperan sebagai kekasih yang baik hati di hadapan keluarga. Baik keluargamu ataupun keluargaku.” – hlm. 7

Kania dan Alby adalah sepasang kekasih yang berawal dari perjodohan untuk menyatukan dua kerajaan bisnis keluarga mereka masing-masing. Satu tahun menjalani hubungan yang menurut Kania awalnya baik-baik saja hancur dalam sekejap karena satu rahasia yang tidak seharusnya dimiliki dan disimpan Alby. Setelah semuanya terbongkar mereka hanyalah pasangan yang berpura-pura bahagia di depan banyak orang. Berperan layaknya artis yang sedang berakting perannya masing-masing.

Pada masanya tidak akan ada yang bertahan sampai akhir, begitu pun Kania. Saat pembukaan hotel milik Alby, di depan semua keluarga dan wartawan yang haus berita, Kania menghancurkan semua impian dan harapan dua keluarga dan juga Alby.

“Setiap orang yang mengatakan kita pasangan sempurna akan menjadi saksi berakhirnya sandiwara pasangan sempurna ini. kamu harus merasakan harga dirimu terinjak-injak, By. Harus…” – hlm. 20

Alby tentu saja sangat marah dengan kelakuan Kania yang menghancurkan segalanya. Dengan kemarahan yang memuncak, Alby mencari keberadaan Kania yang mendadak menghilang setelah acara pembukaan hotel malam itu. Semua orang mencarinya, termasuk keluarga Kania sendiri.

Hingga satu kejadian yang mengejutkan sekaligus rasa tidak percaya Alby atas apa yang terjadi dalam hidupnya, mengubah segalanya. Hidup Alby dan juga Kania.

“Tuhan pun tahu, aku dan kamu bagaikan gelap dan terang, nggak akan pernah bisa beriringan.” - hlm. 17

B O O K   R E V I E W

Perfect Illusion merupakan novel yang penuh kejutan dan hal-hal yang tak terduga. Bergenre romance-fantasi dari awal membaca aku sudah diajak untuk bermain teka-teki karena menebak-nebak seperti apa alur ceritanya yang dari pertama mulai membaca sudah dibuat penasaran hingga tanpa sadar aku menyelesaikan baca buku ini sampai jam 3 malam (dimana aku mulai bacanya sekitaran jam 9-an malam). Uwawwwww sekali kan, aku saja sampai takjub.

Untuk alur ceritanya aku sedikit bingung disini, mungkin termasuk alur maju-mundur (?), karena ada satu masa dibagian ceritanya yang bener-bener membuatku syok dan speechless. Aku sampai harus berhenti sejenak untuk mencerna alur ceritanya. Kejutan demi kejutan yang kita dapatkan semakin membuat rasa penasaranku meningkat dan perasaanku pun ikut campur-aduk, - kesal, sedih, marah pokoknya semuanya. Campur-aduk.

Diceritakan dari sudut pandang orang ketiga dari sisi tokoh utamanya Kania dan Alby, walaupun lebih dominan Kania, tetap kita juga bisa merasakan bagaimana perasaan Alby saat ia kehilangan sosok Kania dalam hidupnya. Di satu masa aku merasa prihatin dan kasihan dengan si Alby ini tapi ada satu masa juga aku sangat kesal dengan karakternya yang menyebalkan untuk ukuran seorang pria dewasa yang menurutku agak kekanakan tidak menerima keadaan dan nasibnya karena patah hati dengan cinta pertamanya. Sedikit plin-plan mungkin. Dan untuk Kania, walaupun semenyebalkan dan sebenci apapun Kania pada Alby aku bisa memaklumi perasaannya terhadap Alby. Cinta memang tidak memandang rupa dan sifat kan.  Mau sejahat apapun orang yang kita cintai, tetap saja rasa itu ada dan tidak mudah hilang begitu saja.

Dari awal menerima buku ini, aku tidak berekspektasi apa-apa. Tidak bisa membayangkan akan seperti apa alur cerita di dalam buku ini, bahkan blurb-nya sendiri aku nggak terbayang untuk alurnya kecuali hanya kata illusi. Dan ternyata setelah selesai membaca memang diluar bayanganku. Bahkan untuk pintu yang ada di kovernya pun punya makna yang terkait erat sama alur ceritanya. Dan aku pun cuma bisa berucap “ohh ternyata pintu itu tentang ituuu….”.

Untuk karakter tokohnya tidak ada yang menjadi favoritku sih. Mungkin aku sedikit suka sama Barry walaupun hanya peran pendukung, tapi si Barry ini punya peran yang lumayan penting juga. Ada saat dimana aku lebih mendukung Barry, karena bawaan Barry yang santai nggak kaku seperti Alby yang irit bicara. Tapi di satu sisi juga melihat bagaimana perjuangannya Alby aku merasa kasihan. Apalagi di saat-saat terakhirnya Kania dan Barry berakhir, tarik-ulur antara Alby, Kania dan Barry sangat menjengkelkan. Seriuss. Dan belum lagi dengan kejutan setelahnya, makin menjengkelkan saja. Kayaknya efek baca buku ini buatku banyak kesalnya.

“Aku ingin kamu menyelesaikan yang harus kamu selesaikan, kata orang itu cara ampuh untuk membuat orang seperti kamu pergi.” – hlm. 87

Untuk konfliknya sendiri masih tergolong ringan. Kania dengan keluarganya yang menurutku disini kurang dibahas lebih lanjut dan detail. Perkembangan karakter untuk kedua orang tuanya tidak dijelaskan prosesnya. Tiba-tiba pas akhir sudah seperti itu saja, apalagi ayahnya Kania. Jadi menurutku masalah keluarganya Kania di buku ini kurang jadi persoalan. Karena yang menurutku lagi, perfect illusion ini banyak berfokus pada kisahnya Kania dan Alby yang ‘berilusi’ dan perasaan mereka masing-masing.

Endingnya lagi. Hufft.. Aku dibuat menghela nafas kencang. Kalau kata kak Flara sih (penulisnya) endingnya lucu, ck ntah dari mananya lucu (aku pun tak faham sama beliau satu itu). Aku malah kesal, sekesal-kesalnya. Ibaratnya disaat kita sedang disanjung-sanjung tiba-tiba dihempas begitu saja tanpa ampun. Yaa begitulah ending dibuku ini.

Overall, yang menyukai cerita yang penuh kejutan dan hal-hal yang tak terduga aku sarankan untuk baca kisahnya Kania dan Alby ini.

#HappyReading dan selamat berilusi bersama Kania dan Alby.

R AT I N G : 3.5/5


Related Posts

4 comments

Post a Comment