Book Quotes | Perfect Illusion - Flara Deviana

Post a Comment
Konten [Tampil]


Berhubung di buku Perfect Illusion banyak bertebaran quote-quote yang memorable banget. Jadinya aku mau share di post khusunya saja. Biar lebih gampang dan lebih mudah dicari buatku pribadi atau teman-teman yang nantinya mungkin ada yang perlu. Boleh juga kok, asal jangan lupa mencantumkan sumber bukunya yaa..


Here we go...



Ooiyaa sebelum lirik-lirik dan baca kumpulan quote-nya, jangan lupa baca review-nya jugaa yaa di post sebelum ini atau bisa juga langsung klik link di bawah ini.


Book Review | Perfect Illusion – Flara Deviana


Oke. Baiklah.
Berikut quote yang ada di dalam buku Perfect Illusion.


“Aku sedang meninggalkan pekerjaanku sebagai pencari berita. Aku sedang bekerja sampingan sebagai seorang aktris, berperan sebagai kekasih yang baik hati di hadapan keluarga. Baik keluargamu ataupun keluargaku.” – hlm. 7


“Semua butuh waktu yang tepat untuk memulai ataupun mengakhiri.” – hlm 10


“Jam itu berguna untuk orang yang sedang membutuhkan. Mungkin kamu sedang membutuhkan waktu yang tepat.” – hlm. 11


“Berhenti menciptakan ilusi semu tentang kebersamaan kalian. Karena itu nggak akan pernah terjadi.” – hlm. 18


“Tuhan pun tahu, aku dan kamu bagaikan gelap dan terang, nggak akan pernah bisa beriringan.” - hlm. 17


“Aku menginginkan kebersamaan denganmu secara utuh, atau nggak sama sekali.” – hlm. 19


“Kita sama-sama terbiasa dibandingkan dengan orang yang kebetulan lahir lebih dulu dari kita, mengubah kita menjadi semacam bayangan atau bahkan ilusi bagi orang yang mengenal kita hanya sekadar lewat – memaksa kita berusaha keras menjadi sempurna atau sekadar setara dengan pendahulu kita.” – hlm. 56


“Berhenti membatasi diri, kamu bebas meraih kebahagiaan yang ingin kamu raih. Lakukan apa pun yang kamu mau.” – hlm. 89


“Ini perbedaan kita, Kania. Kebahagiaanmu tidak akan menyakiti orang sekitarmu, tapi kebahagiaan yang aku mau bisa menyebabkan perang dunia ketiga.” – hlm. 89


“Kamu benar, Tuhan memang sengaja mempertemukan kita, karena kita begitu mirip, Kania. Banyak hal dalam kehidupan kita yang begitu mirip dan kita adalah pasangan sempurna.” – hlm. 130


“Tidak ada yang sempurna di dunia ini, kamu bukan Tuhan. Setahu saya, kesempurnaan itu hanya milik Tuhan.” – hlm. 157


“Saat aku bisa melihat, aku menghabiskan banyak harga diri yang kupunya hanya untuk bersamamu.” – hlm. 186


“By, memaafkan itu perkara mudah, tapi membangun sesuatu yang sudah hancur, butuh waktu yang lama.” – hlm. 219


“Orang yang kelihatan benci sama kamu, bisa jadi orang yang paling mencintai kamu.” – hlm. 233


“Perasaan itu bisa hadir karena rasa nyaman dan terbiasa.’ – hlm. 237


“Mata bisa bohong, kalau hati nggak bisa bohong. Lo bisa acting di depan semua orang, tapi hati nggak bisa bohong, Nia.” – hlm. 239


“Jangan memaksa melihat segala sesuatu dengan mata. Kalau memang lo nggak bisa melihat sendiri secara gambling apa yang terjadi, lo bisa menggunakan hati lo untuk tahu apa yang terjadi. karena hati nggak akan bisa membohongi lo.” – hlm. 277

Related Posts

Post a Comment