Book Review | Seberapa Penting Literasi Di Sekolah

Konten [Tampil]

Judul Buku : Gerakan Literasi Sekolah
Penulis : Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemidkbud
Cetakan 2, Juli 2019
Diterbitkan Oleh :
Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

B L U R B
Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Namun, Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003). 
Deklarasi UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan. Kemampuan-kemampuan tersebut perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan itu bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat. 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu...

Selamat malam, Bapak-Ibu guru hebat di seluruh Indonesia.
Di kesempatan kali ini, memenuhi tugas dari VCT Batch 5 90 Aceh yaitu mereview konten yang ada di dalam situs web rumahbelajar.id dan juga kritik saran serta masukan untuk rumahbelajar.id ke depannya.
Baik bapak-ibu, setelah melihat-lihat isi konten yang ada, saya memilih buku “Panduan Bagi Gerakan Literasi di Sekolah”.
Kenapa saya memilih buku ini??
Melihat kondisi yang sekarang ini, minat dalam literasi masih sangat memprihatinkan. Apalagi bagi sebagian dari kita memaknai literasi hanya sekadar menulis dan membaca saja, padahal yang sebenarnya makna dari literasi itu sendiri sangatlah banyak, tidak hanya menyangkut tentang membaca dan menulis saja.
Baik bapak-ibu, untuk selanjutnya mari kita review lebih dalam terkait buku ini.

Kebutuhan literasi di era global sekarang ini mencakup banyak hal, seperti upaya mengembangkan potensi kemanusiaan yang mencakup kecerdasan intelektual, emosi, bahasa, estetika, social, spriritual, dengan daya adaptasi terhadap perkembangan arus teknologi dan informasi.

“Pendidikan harus melibatkan semua komponen masyarakat (keluarga, pendidik professional, pemerintah, dan lain-lain) dalam membina, menginspirasi/memberi contoh, memberi semangat, dan mendorong perkembangan anak.” – Ki Hadjar Dewantara

Literasi sendiri tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan dunia pendidikan. Karena literasi menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di bangku sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya.
Uji literasi membaca mengukur aspek memahami, menggunakan, dan merefleksikan hasil membaca dalam bentuk tulisan. Dalam PIRLS 2011, Indonesia menduduki peringkat ke-42 dari 45 negara peserta dengan skor 428 dari skor rata-rata 500 (IEA, 2012). Sementara itu, uji literasi membaca dalam PISA 2009 menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada tingkat ke-57 dengan skor 402 (skor rata-rata OECD 493).
Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi pada peserta didik Indonesia masih tergolong rendah dan harus ditingkatkan. Permasalahan ini juga menegaskan bahwa pemerintah memerlukan strategi khusus agar kemampuan membaca peserta didik dapat meningkat dengan mengintegrasikan/menindaklanjuti program sekolah dengan kegiatan dalam keluarga dan masyarakat, yang di wadahi dalam gerakan literasi.
Gerakan Literasi Sekolah sudah dimulai sejak Maret 2016 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud dengan melakukan sosialisasi dan koordinasi ke semua Dinas Pendidikan Provinsi dan Pendidikan Kota. Dan harus melihat dari sisi karakteristik sekolah itu sendiri untuk mempermudah pelaksanaan program gerakan literasi ini.
Untuk saat ini hasil kemampuan membaca masih belum menggembirakan karena GLS masih dalam tahap awal.
Oleh karena itu, dengan hadirnya buku ini, semoga bapak ibu yang membacanya bisa mewujudkan atau membantu proses dari gerakan literasi sekolah. Melalui buku ini juga kita akan mengetahui bagaimana proses dan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan gerakan literasi untuk sekolah untuk memudahkan bapak ibu jika ingin mewujudkan GLS ini di sekolah bapak-ibu sekalian.
***
Demikian review saya tentang buku Panduan bagi Gerakan Literasi Sekolah. Semoga dapat menginspirasi dan memberi semangat untuk bapak-ibu yang juga ingin mewujudkan program gerakan literasi ini di sekolah bapak-ibu masing-masing.


Nah, untuk portal belajar Rumahbelajar.id sendiri mungkin sedikit masukan dari saya, selain buku-buku yang tersedia sudah lumayan banyak, walaupun belum lengkap (karena saya yakin masih dalam tahap proses untuk melengkapi semua kategori buku yang ada), di bagian login agar pengunjung bisa mendaftarkan dirinya melalui akun di rumahbelajar.id dan juga ada ikon Love/like di setiap bukunya. Untuk memudahkan pengunjung jika ingin melihat buku apa yang banyak disukai oleh pengunjung dan ditempatkan di halaman teratas sesuai seberapa banyak buku tersebut disukai oleh pengunjung rumahbelajar.id
Harapan saya untuk rumahbelajar.id agar bisa terus berkembang dan terus melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga siswa-siswi dan guru di seluruh Indonesia bisa memanfaatkan portal belajar ini sebagai salah satu semuber belajar dan informasi yang memadai, terjangkau dan dapat dengan mudah di akses oleh rakyat Indonesia.


R A T I N G 3/5

Tugas Review #1 Konten rumahbelajar.id 

> Review buku di Blog 
   Link : Blog

> STT menggunakan Google Drive
   Link : Youtube

> TTS menggunakan Google Terjemahan
   Link : Youtube 


Tugas Review #2 Konten rumahbelajar.id 

> Review buku di Blog 
   Link : Blog

> STT menggunakan Google Drive
   Link : Youtube

> TTS menggunakan Google Terjemahan
   Link : Youtube  

Related Posts

Post a Comment