Book Review | Insya Allah, Sah! - Achi TM

6 comments
Konten [Tampil]
Judul Buku : Insya Allah, Sah! 
Penulis : Achi TM
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Desain Sampul : Marcel A. W.
Layout : Ayu Lestari
Tahun Terbit : 2015
Tebal Buku : 374 hlm; 20 cm
ISBN : 978-602-03-1465-5

Blurb:

Kenapa sih semesta ini seperti berkonspirasi mengacaukan persiapan pernikahan Silvi?

Silvi terjebak lift bersama Raka. Karena panik, Silvi bernazar akan memakai jilbab kalau bisa keluar dari lift. Masalahnya, bagaimana mungkin - ia desainer sekaligus pemilik Silviana Sexy Boutique yang beromzet milyaran - bisa memenuhi nazar untuk berjilbab? Gila aja, kan?! Tapi, menurut Raka Nazar harus dipenuhi, kalau tidak, kesialan beruntun akan terus menimpanya.

Kekacauan urusan pernikahan Silvi ternyata tak kunjung kelar. Ketika Silvi rela mencoba berjilbab demi kelancaran urusan pernikahannya, ia mendapati kenyataan yang mengejutkan. Dion, calon suami Silvi, ternyata tidak suka perempuan berjilbab dan mengancam akan membatalkan pernikahan mereka!

"Saya terima nikahnya Silviana Harini binti Rasyid Mahmud dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
"Sah?"
"Saaaah...!"
Cuma itu yang ingin di dengar Silvi.




Insya Allah, Sah! by Achi TM

“Ya Allah… kalau pintu lift ini terbuka sekarang, aku bernazar aku akan memakai jilbab dan baju muslimah selamanya.” (hal. 32)

Dion akan melamarnya. Itu yang menjadi pemicu Silviana untuk berlari ngos-ngosan di tengah panasnya cuaca dan terjebak kemacetan kota Jakarta membuatnya rela melakukan apa pun hingga Silviana terjebak di dalam lift. Silviana tahu dirinya bukanlah hamba Tuhan yang taat beragama, namun ia tetap melakukan usahanya dengan bernazar. Silviana terus berganti-ganti nazar, mulai dari akan bersedekah sebagian harta butik baju-baju seksinya bahkan akan menyayangi kucing yang sangat dibencinya.  Hingga kesekian kalinya Silviana bernazar pintu lift pun enggan untuk bergerak. Dengan ragu-ragu dan nyaris putus asa Silviana pun bertekad bernazar akan memakai jilbab yang selama ini di anggapnya sebagai angin lalu ketika sahabatnya Kiara selalu menyinggung jilbab dan ajaibnya pintu lift langsung terbuka.

Pertemuan dua keluarga Dion dan Silviana membuat kesepakatan akan melangsungkan pernikahan 99 hari lagi tepatnya 8 November. Karena pada saat itu orang tuanya Dion memang waktunya berkunjung ke Indonesia karena mereka termasuk orang tua yang super sibuk dengan bisnisnya. Dan Silviana mengiyakan, dan mengusulkan semua keperluan pernikahan Silviana yang mengurus sendiri tanpa harus campur tangan WO.

Persiapan pernikahan memang tidak semudah membalik telapak tangan. Apalagi tanggal pernikahan mereka termasuk tanggal yang rentan karena banyaknya orang yang memilih di tanggal yang sama. Akhirnya Silviana menyerah dan memilih menerima saran Dion untuk memakai jasa WO. Namun masalah seakan enggan untuk menjauhi Silviana, sehingga Silviana pun di tipu mentah-mentah oleh WO abal-abal.


"Dion! Jangan bercanda, dong. Yang mau nikah itu aku dan kamu. Buat apa ditemani sama Raka! Aku nggak mau! Nggak mau!." (hal. 101)

"Emangnya mukaku ini jenis muka yang gampang ditipu ya, Kia?" (hal. 137)

Dion yang khawatir dan merasa cemas karena tidak bisa menemani Silviana untuk mengurus urusan pernikahan mereka, menyarankan agar Silviana ditemani oleh Raka saat ingin mengurus semua hal tentang pernikahan. Silviana tentu saja menolak keras awalnya, apalagi dengan sifat Raka yang suka ceramah dan membosankan yang selalu membuat Silviana kesal bukan main. Namun akhirnya Silviana menerima saran Dion demi kebaikannya sendiri agar tidak tertipu lagi.


“Syaratnya hanya satu. Mbak Silvi juga harus ditemani oleh muhrimnya. Jadi kami tidak berduaan saja. Kalau berduaan saja nanti yang ketiganya setan."
"Oke... kalau gitu kita cari siapa yang mau jadi setannya,"
"Aku mauuu!!!" (hal. 104)
(Ini bagian dimana Gina secara tidak langsung mau menjadi setannya untukmenemani Raka dan Silvi. Hehehe, bener-bener ngegemesin banget tingkah Gina)

Raka dengan segudang bantuannya mau membantu Silviana untuk pergi kemana saja untuk mengurus pernikahannya, dengan syarat di antara mereka nanti harus ada muhrim nya Silviana agar tidak terjadi fitnah diantara mereka berdua nantinya. Raka dan ketaatannya dalam beragama. Akhirnya yang menjadi muhrimnya Silviana adalah Gina dan member Chic-Chic, yang tentu saja membuat heboh kemana-mana belum lagi dengan sifat kecentilan mereka yang membuat Silviana sakit kepala. Apalagi korban kecentilan mereka tertuju pada Raka. Karena Chic-Chic sangat mengidolakan Raka si tukang ceramah, terutama Gina yang mendaulat dirinya sebagai calon istrinya Raka.

“Raka itu bawa atmosfer yang bagus ya.” (hal. 100)

Seiring berjalannya waktu, kebersamaannya bersama Raka membuat Silviana bisa melihat sisi lain dari seorang Raka. Walaupun selama ini yang dikenalnya Raka adalah orang yang suka ceramah, menyebalkan, suka ikut campur urusan orang dan yang terakhir selalu meganggu orang pacaran. Namun Raka membantu Silviana dengan niat tulus yang benar-benar membantu.

Persiapan pernikahan pun semakin hari bukannya selesai malah menambah masalah baru. Hingga suatu hari muncul Sarah, yang merupakan pihak catering yang dulu sempat Silviana kunjungin. Sarah tiba-tiba bercerita tentang dirinya yang bermimpi sangat mengerikan juga mengatakan ingin berjilbab dan memaksa Silviana untuk memberinya jilbab. Melihat semua kejadian buruk yang menimpanya membuat Silviana kembali berpikir apa yang salah dengan dirinya. Dan lagi tiba-tiba Raka muncul dan mengingatkannya lagi dengan permintaan nazarnya saat terjebak di lift yang belum di penuhi membuat Silviana marah menggatai Raka dengan kata-kata yang kasar, hingga pertengkaran keduanya pun terjadi membuat mereka tidak lagi saling bertemu bahkan berbicara.

Dengan keinginan yangwalaupun masih ragu-ragu, akhirnya Silviana memutuskan untuk berjilbab, walaupun banyak yang manantangnya termasuk Gina adiknya sendiri yang tiba-tiba mengamuk dan lagi tiba-tiba Silviana Sexy Boutique menjadi sepi pelanggan karena kabar miring seorang Silviana yang sudah berjilbab dan lagi pihak organisasi jilbab muslim menganggap Silviana mempermainkan jilbab karena Silviana tetap membuat desain baju seksi padahal ia sudah berjilbab.

Dengan semua masalah yang menimpanya membuat Silviana harus berpikir ulang tentang keputusannya untuk berjilbab. Ia semakin gamang dengan keputusannya. Dan lagi Silviana yang mulai terbiasa dengan dering telpon dari Raka mulai merasa aneh dengan dirinya. Dan Dion yang tiba-tiba mulai susah dihubungi semenjak kemunculan anak teman papanya yang ternyata adalah Anna yang merupakan seniornya disekolah dulu yang juga menjadi sumber ketakutan tersendiri bagi Silviana. Apalagi dengan ancaman Anna akan merebut Dion dari sisinya. Belum lagi Dion yang marah besar dan mengancam akan membatalkan pernikahan mereka jika Silviana tetap berjilbab.

Apa yang akan dipertahankan oleh Silvia, jilbabnya dan cinta-nya kepada Tuhan atau cintanya yang amat sangat besar kepada Dion? Bagaimana nasib pernikahannya dengan Dion yang sudah di depan mata dengan segala persiapan pernikahan yang sudah rampung? Dan bagaimana hubungan Silviana dengan Raka yang memburuk? Dan lagi bagaimana nasib butiknya yang terancam bangkrut karena Silviana berjilbab, walaupun keputusan untuk berjilbab belum ia putuskan dengan yakin?

***
Novel pertama dari penulis yang saya baca dan asli efeknya tuh jleb banget. Kenapa saya katakan jleb banget, karena novel ini seperti mencerahkan saya dan menuntun saya untuk bercermin kepada diri saya sendiri melalui sosok Silviana di dalam novel ini. Novel ini tidak menggurui, namun secara tak langsung seperti mengarahkan dan membuat setiap pembaca di novel ini pasti akan menerawang ulang semua hal tentang apa yang sudah dilakukan sebagai umat terutama yang beragama islam.

Ceritanya mengalir seperti air yang sedang mengalir di aliran sungai. Alurnya juga rapi. Secara keseluruhan saya sangat menikmati cerita yang bergenre chiklit islami seperti ini yang dalam konteksnya islami namun tidak menggurui. Ini lebih santai, tapi pesannya sampai. Apalagi dengan didukung kehidupan para tokohnya yang modern dan setting kehidupan kota besar Metropolis.

Cerita dan penyampaian isi cerita dan juga pesan-pesan moral tersampaikan dengan baik melalui interaksi dan dialog antar tokoh-tokohnya. Narasi dan dialognya pun seimbang, sehingga membuat saya nyaman saat membacanya dan bisa menyelesaikan novel ini dalam sekali duduk.

Diceritakan dari sudut pandang POV1 tokoh perempuannya, Silviana. Menurut saya penulis sudah sangat mampu menggabungkan emosi yang berkecamuk dalam sisi tokoh Silviana. Apalagi saat-saat Silviana berkeinginan untuk berjilbab namun di tentang oleh Dion dan Gina yang tak lain adalah calon suami yang sangat amat dicintainya dan adik kandungnya sendiri. Dan lagi nasib butiknya jika ia memutuskan  berjilbab, karena Silviana sadar tidak mudah baginya yang sebelumnya adalah seorang desainer baju-baju seksi dan terbuka tiba-tiba berjilbab.

Untuk tokoh favorit saya tentu saja Raka. Siapa sih yang tidak menyukai Raka setelah membaca novel ini. Saya yakin semua pembaca (terutama wanita pasti akan mengagumi sosok Raka ini). Walaupun suka ceramah dan selalu mengusik orang pacaran (terutama saat Dion dan Silviana berduaan), namun disitulah yang menjadi daya tarik dari seorang Raka. Ciri khasnya yang akan dengan mudah di ingat oleh setiap pembaca. Cara Raka untuk menjaga hatinya agar terhindar dari maksiat kecil, *uuhh rasanya pengin dipeluk dan di masuin ke dalam karung aja. Karakter favorit saya yang lain adalah Kiara. Kiara ini bisa dibilang versi perempuannya Raka. Sama-sama memotivasi Silviana untuk melakukan hal-hal kebaikan dan juga yang menjadi pemicu Silviana untuk berjilbab walaupun ada saja jawaban dan alasan yang dikeluarkan Silviana untuk mengelak dari berjilbab.

Selain alur ceritanya yang menarik dan berbeda dari cerita-cerita islami lainnya, kehadiran tokoh pendukungnya yang benar-benar pas. Dalam arti untuk peran tokoh pendukungnya, mereka ini punyaketerkaitan yangsama kuatnya dalam cerita sehingga sangat mendukung alur ceritanya. Dan membuat novel ini lebih berwarna dan berbeda. Apalagi interaksi mereka juga sangat mendukung dan menjadi satu kesatuan dalam alur cerita. Seperti Kiara yang merupakan sahabatnya Silviana, yang selalu memberi nasihat dan ceramah tentang tata cara kelakuan seorang islam yang sebenarnya, salah satunya kewajiban untuk berjilbab. Namun kiara tidak pernah memaksa dan men-judge kelakuan Silviana. Ada Aida yang tak lain adalah adiknya Raka, yang juga seseorang yang berjilbab dan membantu meyakinkan Silviana dan juga terkadang menjadi penengah di antara percekcokan yang terjadi dengan Rakadan Silviana. Dan yang paling menggemaskan adalah member Chic-Chic yang tidak bisa saya lupakan begitu sajak kehadiran mereka di cerita ini. Kehadiran mereka benar-benar lucu banget, unik dan kreatif banget deh ide penulis memunculkan mereka. Terutama Gina yang tak lain adalah adiknya Silviana. Yang ngakunya sangat mengangumi Raka dan berangan-angan akan menjadi calon istri bagi Raka kelak. (hahaha, di setiap adengan Gina ini rasanya saya tak pernah luput dari yang namanya tertawa. Ada saja kelakuannya yang bikin sakit perut. Apalagi dengan sifat tulalitnya dan kelewat polosnya itu. Bener-bener pengin saya jitakin kepalanya sangking ngegemesin banget.)

Jalinan persahabatan antara Silviana dan Kiara juga menjadi daya tarik tersendiri bagi saya. Gimana tidak? Persahabatan mereka itu seperti minyak dan air. Kiara yang berjilbab juga seorang muslimah yang taat kebalikan dengan Silviana yang bahkan tidak mempan dan tidak berpengaruh sama sekali saat Kiara menceramahi ini dan itu dan selalu mencampuri semua urusan Silviana. Salah satunya terkait dengan sebuah pernikahan yang sebenarnya dalam islam dan wajibnya seorang wanita muslim untuk menutup auratnya. Meskipun begitu persahabatn mereka tetap terjalin bertahun-tahun. Mungkin kalau di kehidupan nyata persahabatn seperti ini tidak akan bertahan lama.

Novel ini saya rasa dalam satu paket deh. Tentang makna pernikahan yang sebenarnya dalam konteks islami. Tentang jalinan persahabatan dan pertemanan. Keluarga. Tujuan dari menutup aurat bagi kaum perempuan (dan saya rasa ini tidak hanya dari pandangan islam saja), karena secara umum menutup aurat juga bertujuan untuk menghindari hal-hal buruk terjadi. Tentang ucapan janji kepada Tuhan yang tak lain adalah Nazar yang tidak boleh disepelekan. tentang shalatlima waktu. Dan masih ada lagi hal-hal yang positif yang akan di dapat oleh pembaca setelah membaca novel ini. Apalagi dengan pesan-pesan moralnya yang dapet banget di sampaikan penulis melaui interaksi tokoh-tokohnya juga pandangan tokohnya, tidak menggurui tapi kembali lagi kepada pembacanya. Mau mengaplikasikannya atau hanya sekadar ingin tahu dan membaca cerita tentang pergulatan batin yang di alami para tokoh di dalam novel ini terutama pada Silviana dan keterlibatan teman-temannya untuk mendukung Silviana berjilbab.

Untuk endingnya sendiri saya bener-bener dibuat takjub dan terharu banget. Sampai-sampai yang berucapa pada diri saya sendiri; kira-kira ada nggak yaa sosok Raka dalam bentuk nyatanya (?). 

Dan novel Insya Allah, Sah! ini sangat high recommended banget bagi siapapun yang ingin membacanya. Karena selain kovernya yang sangat manis dan menarik perhatian banget, isi dan alur ceritanya juga nggak kalah menariknya dari kover. Banyak hal-hal positif yang bisa kita petik dan pelajari setelah membaca novel ini.

R A T I N G


Related Posts

6 comments

  1. Wah buku Mbak Achi. Aku ketinggalan nih bm baca bukunya yg ini.
    Tengkyu reviewnya ya mbak. Geli di awal "nazarnya banyak" :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haruss baca buku yg satu ini Aprilia :)
      Ceritanya seruu 'bangett' dan 'rame' juga. Pokoknya nggak akan nyesal kalau baca buku ini.

      Sama-sama April :D
      Hehehe, kl udah baca pasti paham deh dgn nazarnya Silviana yg nggak sesuai umur :D

      Btw, makasih atas kunjungannya ;)

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Guyssss, novel ini bakal di filmkan..
    AAAhhhh suprisee bangett, nggak nyangka..
    Pokoknya Excited bangett..
    Di tunggu kak Achi.. Semoga sukses proses syutingnya :)
    Guyssss, novel ini bakal di filmkan..
    AAAhhhh suprisee bangett, nggak nyangka..
    Pokoknya Excited bangett..
    Di tunggu kak Achi.. Semoga sukses proses syutingnya :)
    Guyssss, novel ini bakal di filmkan..
    AAAhhhh suprisee bangett, nggak nyangka..
    Pokoknya Excited bangett..
    Di tunggu kak Achi.. Semoga lancar proses syutingnya :)

    https://www.facebook.com/InsyaAllahSah/photos/a.356141354782468.1073741827.349131055483498/357563114640292/?type=3&theater

    ReplyDelete
  4. senangnya baca review cantik ini, makasih yaa

    ReplyDelete

Post a Comment