Book Quotes | Solely you - Guntur Alam

Post a Comment
Konten [Tampil]

Kembali lagi dengan Book Quotes.
Seperti biasanya, jika ada kutipan-kutipan menarik dari buku/novel yang selesai saya baca, pasti saya share.

Dan kali ini Book Quotes-nya dari buku Solely You - Guntur Alam. Sudah baca Review-nya kan yaa?? Gimana? Ada yang penasaran dengan kisah perjalanan Tio di alam gentayangannya? Novelnya recomended banget. Selain kamu akan mendapatkan quotes menarik tentang cinta yang manis, kamu juga akan mengetahui perjalanan dan perjuangan seorang Tio berusaha melepas dirinya dari alam yang berbeda dengan orang-orang terkasih dan dicintainya.

Baca juga reviewnya disini ya ... BOOK REVIEW |Solely You - Guntur Alam



"Apakah kamu pernah merasa begitu bersalah? Perasaan bersalah yang mengejarmu, hingga kamu merasa tidak akan pernah bisa memaafkan dirimu sendiri."


"Cinta selalu memberi ruang maaf yang luas bagi segala kesalahan. Asal ada keinginan untuk memperbaikinya. Cinta sejati akan selalu menerimamu apa adanya. Termasuk rasa amarahmu, cemburumu, egomu, dan tentu saja kasih sayang dan pengakuanmu. Cinta sejati selalu begitu." -Rafael (hlm. 1)

"Hal yang paling menyakitkan, adalah ketika kita kehilangan kepercayaan dari orang yang kita sayangi. Bahkan orang yang kita sayangi itu, justru termakan fitnah yang ada." - Via (hlm. 3)


"Cinta sejati akan menerima lo apa adanya, akan menerima kesalahan yang pernah lo lakuin. Dia akan terbuka dan selalu memberi kesempatan supaya lo memperbaiki diri. ..." - Rafael (hlm. 10)

"... Cinta sejati akan selalu memaafkan segala kesalahan yang kamu lakukan. Sebesar apa pun, asal kamu berjanji akan memperbaiki diri." - Rafael (hlm. 11)


"... Cerita cinta tak harus berurai air mata. Cinta ada untuk kebahagiaan bukan untuk menguras air mata dan melahirkan penderitaan. Sudah seharusnya, setiap cerita cinta manis dan bahagia." - Tio (hlm. 11)

"... Ketika kita telah kehilangan semuanya, kita baru merasa, betapa hal itu sangat berguna bagi kita. Betapa kita merindukan semuanya. ... Dan kenangan selalu saja memberi ruang yang sangat lebar dan luas untuk sebuah kerinduan. ..." - Tio (hlm. 26)

"... nggak semua yang orang lihat dari luar itu mencerminkan dalamnya. ..." - Diary Fanny (hlm. 64)

"... cinta bisa tumbuh pelan-pelan dalam kebersamaan." - Diary Fanny (hlm. 67)

"... Cinta itu harus diperjuangkan." - Diary Fanny (hlm. 67)

"Segala sesuatu pasti punya batasan. Punya limit. Seperti halnya manusia yang terlahir ke muka bumi ini. Ada batas waktu dan pada akhirnya semua akan menemukan titik batas itu." - Tio (hlm. 83)

"Ada kalanya kita nggak bisa masuk dalam urusan pribadi seseorang, Io. Walaupun orang itu saudara kita sendiri. Mereka tetap butuh ruang privasi, kita hanya boleh berkunjung, ketika si empu ruang membukakan pintu pada kita." - Rafael (hlm. 100)

"Cinta itu seperti dua sungai, Vi. ... Dua sungai yang akan bertemu di satu titik, membuat aliran yang yang lebih besar, dan akhirnya bermuara di laut. Dua sungai itu sama-sama tawar, tapi mereka akan berusaha menjadi asin ketika bersatu di laut. Artinya, mereka akan belajar untuk terus saling memahami, agar bisa menyatu selamanya di laut cinta itu." - Tio (hlm. 132)

"Cinta itu kayak es krim cokelat yang aku sukai, Io. Rasa yummy-nya terasa sampai gigitan terakhir. Artinya, aku berharap cinta kita akan terus bahagia sampai kita menemukan akhir dari hidup." - Via (hlm. 133)

"... Cinta seperti es krim, akan selalu manis mau beku ataupun cair. Cinta juga seperti cokelat, akan tetap manis walau dia beku atau cair." - Tio (hlm. 211)

"Apa benar cinta bisa datang pada pandangan pertama? Ketika seseorang yang selama ini mencari sosok impiannya, tiba-tiba menemukan sosok itu muncul di suatu pagi. Dan dia jatuh cinta pada pada cowok itu. Cinta yang sejatinya sudah lama ada di sana, namun belum tahu saja kapn hujan turun dan memekarkan kuncup bunga bersama cinta di hatinya." - Tio (hlm. 212)

"... Kebahagiaan yang cepat atau lambat akan menghilang seiring waktu." - Tio (hlm. 213)

"... sepahit apa pun kejujuran, akan jauh lebih manis, daripada semanis apa pun kebohongan. ..." - Rafael (hlm. 241)

"... Nggak ada yang harus dimaafkan. Cinta memang nggak bisa dipaksakan. Cinta itu harus datang dari dua hati. Nggak bisa cuma dari hanya satu hati." - Rafael (hlm. 242)

"Akan sangat mudah mencabut sebatang pohon kalau pohon itu masih kecil dan baru bertunas. Tapi, akan semakin sulit kalau pohon itu sudah tumbuh besar, menjadi sebatang pohon yang rindang. Butuh tenaga ekstra, butuh alat, dan tentu aja butuh waktu yang lebih lama. Begitu juga cinta. Akan lebih mudah kalau lo lupain gue dari awal, lo udah tahu perasaan gue. Gue akui, pasti sakit. Tapi gue percaya, sakitnya nggak seberapa dan akan cepat sembuh, ketimbang merobohkan pohon itu ketika dia sudah tumbuh demikian benar." - Tio (hlm. 244)

"... cinta itu seperti tunas pohon di dalam hati. ..." - Rafael (hlm. 247)

"... cinta itu seperti kentut, kalau ditahan bikin mules dan sakit perut. Makanya harus diungkapkan. ..." - Tio (hlm. 254)

"... Cinta seperti sungai yang mengalir. Aku butuh kamu untuk terus mengalir menuju laut. Aku juga nggak bisa melangkah sebagai sepatu tanpa kamu. Karena sepatu butuh pasangannya, nggak hanya sepatu kanan saja." - Tio (258)

"Kita sepasang sungai yang akan bermuara di laut. Kita sepasang sepatu yang saling merindukan satu sama lain." - Tio (hlm. 258)


"... Aku mengejar orang-orang yang kucintai. Ya, cinta yang membawaku kembali. Cinta dari mereka yang tulus mencintaiku." - Tio (hlm. 264)

"Cinta mengajariku banyak hal, Io." - Dika (hlm. 265)


"Cinta tak melulu harus diartikan memiliki fisik seseorang. Cinta tak harus selalu terucap. Cinta juga tak selalu harus diartikan sebagai pemilik hati. Terkadang cinta bisa diartikan dengan sederhana, Io. Ketika kita bisa merasakan kebahagiaan cinta yang ada di dalam hati kita sendiri. Itulah cinta. ..." - Dika (hlm. 265)

"Dan adakah yang tahu cara meredam rindu? Hingga rindu itu bisa tersimpan demikian rapi, dan mengejarmu, tidak pula mengaduk-aduk isi hatimu?" 

Related Posts

Post a Comment