Book Quotes | Love In Adelaide - Arumi E

Konten [Tampil]


* "Jodoh memang nggak bisa ditebak." (hlm. 8)

* "Memang tak mudah mengubah kebiasaan." (hlm. 18)

* "dimana Bumi dipijak disiu langit dijunjung? Selama kebiasaan itu nggak membuat kita melakukan hal negatif atau melenceng dari norma agama, terima saja." (hlm. 20)

* "Kita nggak pernah mengira akan bertemu dengan siapa. Kamu yang nggak pernah kemana-mana, bisa saja suatu hari nanti bertemu seseorang yang berasal dari Kutub Utara." (hlm. 51)

* "Jangan meremehkan imajinasi. Terkadang tanpa kita sadari apa yang kita khayalkan bisa menjadi doa yang suatu saat nanti bisa terkabul." (hlm. 51)

* "Semua hal terjadi ada alasannya." (hlm. 53)

"di belahan bumi mana pun, ada saja segelintir manusia yang iri dengan keberhasilan manusia lain. Itu untuk menutupi perasaan mereka yang sebenarnya, merasa dikalahkan."  (hlm. 147)

* "Itu masa lalu. Lupakan yang lalu. Saatnya kamu melakukan hal baru yang lebih menyenangkan dan lebih baik." (hlm. 191)

* "Allah Maha Pengasih, Penyayang, dan Pengampun. Itu adalah tiga dari banyaknya sifat Allah. Hanya Allah yang berhak menentukan kamu berdosa atau tidak, kamu diampuni atau tidak. Selama kamu masih diberi hidup, itu artinya kamu diberi kesempatan menebus kesalahanmu dan berubah perlahan menjadi lebih baik." (hlm. 193)

* "Kalau kamu masih hidup hingga detik ini, artinya ini memang sudah ditakdirkan Allah. Sekarang bergantung kepadamu. Allah memberim kesempatan untuk memilih. Ingin tetap melakukan kesalahan, atau berubah menjadi lebih baik." (hlm. 193)

* "Cuma Allah yang berhak menentukan kamu layak hidup atau nggak. Kamu sehat sampai sekarang, berarti kamu layak hidup." (hlm. 193)

* "Dia tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi, dia ingin memupuk harapan. Suatu hari, dia akan meraih kebahagiaan." (hlm. 207)

* "Manusia tak lepas dari ketidakpastian dalam hidup. Apa yang dimilikinya sekarang bisa mendadak hilang.." (hlm. 227)

* "Berjanjilah,, perasaanmu padaku jangan berubah. Walau ada halangan besar di antara kita. Tunggu aku. Tunggu beberapa tahun lagi." (hlm. 227)

* "Aku menunggumu. Sampai kapan pun." (hlm. 227)

Related Posts

Post a Comment